This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.This theme is Bloggerized by Lasantha Bandara - Premiumbloggertemplates.com.

Tampilkan postingan dengan label Wisata. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Wisata. Tampilkan semua postingan

Jumat, 04 April 2014

Air Terjun Tujuh Bidadari .bandungan





Air Terjun Tujuh Bidadari memiliki terjunan air sebanyak tiga susun dengan tiga kolam air dibawahnya. Ketiga susunan tersebut membentuk tujuh buah air terjun.  Ketinggian total air terjun ini sekitar 10 meter dengan  airnya jernih, segar, dan udaranya sejuk.  Air terjun yang terletak di sebelah barat Obyek Wisata Bandungan ini masih alami, dikelilingi pohon dengan pemandangan terasering persawahan.

Air terjun tiga susun ini masing-masing memiliki ketinggian sekitar 3 meter yang nantinya mengalir jatuh ke sela-sela batu pertemuan Kali Banteng dan Beringin di lereng Gunung Ungaran.

Konon, sejumlah bidadari pernah mampir untuk mandi di air terjun tersebut sehingga dinamakan Air Terjun Tujuh Bidadari.


Juga di sekitar wilayah air terjun terdapat Makam Kyai Mandhung, seorang pengikut setia Pangeran Diponegoro yang dianggap sesepuh ( leluhur yang di-tua-kan ) di desa tersebut. Di tepi air terjun terdapat sebuah sumur tua dengan kedalaman 1,5 meter dengan sumber air yang tidak pernah habis, dan dipercaya berkhasiat serta dapat menyebabkan seseorang menjadi awet muda, cepat memperoleh jodoh, rezeki, jabatan, pangkat dan sebagainya


Lokasi

Terletak di Dusun Keseneng, Desa Keseneng, Kecamatan Sumowono, Kabupaten Semarang, Propinsi Jawa Tengah.


Aksesbilitas

Berjarak tempuh sekitar 20 menit berkendara dengan mobil pribadi atau roda dua dari kota Semarang hingga Dusun Keseneng dengan kondisi akses jalan yang mulus, berliku dan sempit.

Jika dari kota Ambarawa ambil jalan menuju arah Bandungan.  Selanjutnya dari Bandungan ambil jalan ke arah barat melewati sebuah pertigaan pasar.  Lalu dari pertigaan ini ambil jalan lurus.  Dan akhirnya akan ditemui di kiri jalan terdapat papan petunjuk arah menuju air terjun, ikuti papan petunjuk tersebut hingga tiba di lokasi air terjun.

Selanjutnya dari dusun tersebut dibutuhkan waktu sekitar 5 menit menuju tempat parkir.  Sayangnnya, selepas dusun akses jalan memang masih berupa batu dan tanah.  Dan akhirnya dari tempat parkir hanya dibutuhkan 200 langkah kaki orang dewasa (kurang lebih 300 m jauhnya) untuk sampai ke lokasi air terjun berada.


Fasilitas dan Akomodasi

Belum adanya papan informasi menuju kesana, sehingga harus banyak bertanya kepada penduduk sekitar.  Selain itu fasilitas lain belum tersedia seperti tempat parkir resmi.


Tiket dan Parkir

Tiket masuk adalah Rp. 2000 per orang dan parkir Rp. 1000 per kendaraan roda dua.

 

Bandungan,UMBUL SIDOMUKTI, Kawasan Wisata Alam

Kawasan wisata umbul Sidomukti merupakan salah satu Wisata Alam Pegunungan di Semarang, berada di Desa Sidomukti Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang. Kawasan wisata ini dengan didukung fasiltas & Servis: Outbond Training, Adrenalin Games, Taman Renang Alam, Camping Ground, Pondok Wisata, Pondok Lesehan, serta Meeting Room.
Ada empat buah kolam yang bertingkat dan dapat dipilih sesuai kedalaman yang diinginkan. Airnya sangat dingin, jernih dan menyegarkan. Selain itu ditambah pula dengan beberapa sarana olahraga menantang keberanian di sisi kolam. Terdapat lintasan flying fox dengan dua pilihan track, marine bridge di lembah, rapeling menuruni lembah sisi kolam, dan ATV, kolam renang alami dan jalur trekking. Taman renang umbul alam Umbul Sidomukti terletak di lereng gunung ungaran dengan ketinggian 1200 dpl, diapit jurang dikedua sisinya.
Flying fox dengan panjang lintasan 110 meter, dengan jarak ketinggian dari titik terendah lembah sekitar 70 meter. Flying fox ini menyeberangi lembah, jadi seakan berpindah dari lereng bukit ke bukit di seberang dengan bergantung pada dua utas tali dan pengaman serta helm. Seperti biasa, flying fox dapat dilakukan dengan memilih gaya terlungkup seperti superman sedang terbang, atau gaya duduk biasanya. Tarif karcis flying fox lembah ini hanya 12.000 IDR, tak mahal untuk sekedar menguji keberanian.
Tiket parkir mobil 2.000 IDR. Tiket masuk untuk hari biasa 4.000 rupiah per orang dan 5.000 rupiah pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur. Ingin mencoba marine bridge? Siapkan 7.000 IDR untuk tiketnya. 6.000 IDR untuk rapeling, dan 15.000 – 20.000 IDR untuk 3x putaran ATV. Selain tiket reguler, pengelola juga menawarkan paket untuk kelompok berisi minimum 20 orang untuk corporate event seperti trekking.
Umbul Sidomukti dapat ditempuh dari arah Semarang menuju Solo, sampai menemukan pom bensin Lemah abang di sisi kiri jalan, belok kanan menuju ke arah Bandungan. Sampai di Pasar Jimbaran di sisi kiri, akan ada gang bertuiskan sidomukti di sisi kanan dengan jalan menanjak. Di sepanjang jalan kecil ada beberapa papan petunjuk untuk sampai ke Taman Renang Alam Umbul Sidomukti, Desa Sidomukti, Bandungan, Semarang.
Bus ukuran besar tidak bisa masuk ke area ini karena jalannya sempit, bus mini atau bis ukuran kecil untuk masuk perlu sopir dengan kemampuan sangat bagus

kolam renang umbul sidomukti corporate event 2menyeberang bukitumbul sidomukti




Keindahan pesona alam Kawasan wisata umbul Sidomukti memang mempesona, untuk jalan jalan keluarga maupun corporate event bisa menjadi salah satu tujuan.
KAWASAN WISATA UMBUL SIDOMUKTI
Desa Sidomukti Kecamatan Bandungan Kab. Semarang, Jawa Tengah.
PT. PANORAMA AGRO SIDOMUKTI.
Nomor Telepon. 024 70128686 Fax. 024 70128787
Email : marketing@umbulsidomukti.com
Website : www.umbulsidomukti.com
Facebook : umbul sidomukti

Sabtu, 29 Maret 2014

Sepanjang, si Pantai Kuta Tempo Doeloe

Sepanjang, si Pantai Kuta Tempo Doeloe

Bila ingin bernostalgia menikmati nuansa Pantai Kuta tempo doeloe, Pantai Sepanjang adalah tempat yang tepat. Sepanjang memiliki garis pantai yang panjang, pasir berwarna putih yang masih terjaga, dan ombak yang sedang. Anda tinggal memilih, ingin berjemur di atas pasir menikmati terik matahari, membelah ombak dengan papan selancar, ataupun hanya melihat keindahan pantai. Semuanya bisa Anda nikmati begitu tiba di pantai yang berjarak beberapa kilometer dari Pantai Sundak ini.
Pantai Sepanjang merupakan salah satu pantai yang baru dibuka. Nama "Sepanjang" diberikan karena ciri khas pantai ini yang memiliki garis pantai terpanjang di antara semua pantai di Kabupaten Gunung Kidul. Suasana pantai ini sangat alami. Bibir pantai dihiasi tumbuhan palem dan gubug-gubug beratap daun kering. Karang di wilayah pasang surut pantai pun masih terawat. Hempasan ombak masih memantulkan warna biru menandai air laut yang belum banyak tercemar. Dengan suasana itu, tak salah bila pemerintah daerah maupun investor berencana menjadikan pantai ini sebagai Pantai Kuta kedua.
Sepanjang


Suasana alami itulah yang menjadikan Pantai Sepanjang lebih dari Pantai Kuta. Sepanjang tidak menawarkan hal-hal klise seperti beach cafe dan cottage mewah, tetapi sebuah kedekatan dengan alam. Buktinya, anda akan tetap bisa menggeledah karang-karang untuk menemukan berbagai jenis kerang-kerangan (Mollusca) dan bintang laut (Echinodermata). Anda juga tetap bisa menemukan limpet di batuan sekitar pantai dan mencerabut rumput laut yang tertanam. Tentu dengan berhati-hati agar tak tertancap duri landak laut. Jelas kan, Anda tak akan menemuinya di Pantai Kuta?
Kebudayaan masyarakat pantai juga masih sangat kental. Tak ada bangunan permanen di pinggir pantai, hanya beberapa gubug yang ditinggali oleh masyarakat setempat. Masih di pinggir pantai, terdapat ladang yang digunakan penduduk untuk menanam kedelai. Pantai yang landai dan langsung diterpa ombak menyebabkan tak ada penduduk yang melaut. Bila melihat ke belakang, akan tampak dua buah bukit yang bagian lerengnya digunakan penduduk setempat untuk menanam jagung sebagai sumber makanan pokok. Tanah di puncak bukit tersebut telah dibeli oleh investor untuk dibangun sebuah villa yang harapannya bisa digunakan sebagai penginapan wisatawan.
Sepanjang juga memiliki situs bersejarah, yaitu Banyusepuh. "Banyu" berarti air dan "sepuh" berarti basuh atau membasuh. Sesuai namanya, tempat yang tadinya berupa mata air ini digunakan untuk membasuh atau memandikan. Penggunanya konon adalah para wali yang biasanya membasuh pusakanya. Situs ini tak akan diketahui keberadaannya bila tak bertanya ke penduduk setempat. Ketika YogYES melihat, situs ini hanya tinggal kubangan kering yang ditumbuhi tanaman liar.
Capek berkeliling, maka istirahatlah. Gubug-gubug yang berada di pinggir pantai biasanya digunakan penduduk untuk menjual makanan dan minuman yang sekiranya cukup untuk melepas lapar dan dahaga. Disediakan pula lincak (tempat duduk yang disusun dari bambu) untuk tempat ngobrol dan menikmati semilirnya angin pantai. YogYES sempat merasakan betapa sejuknya berteduh di bawah gubug. Kalau senja tiba, tengoklah ke barat untuk menyaksikan kepergian matahari. Walau kini belum ada villa, namun penduduk setempat cukup terbuka bila ada yang menginap.
Soal oleh-oleh jika pulang, pengunjung tak perlu berpusing-pusing mencari. Bukankah oleh-oleh tak harus selalu berbentuk makanan? Beberapa penduduk yang tinggal beberapa kilometer dari pantai sudah membuat kerajinan tangan berbahan dasar cangkang kerang-kerangan yang kemudian dipasarkan oleh penduduk pantai. Meski tak sekomersil di Malaysia, kerajinan tangan yang dibuat oleh penduduk cukup bervariasi. Ada kreasi berbentuk kereta kencana, orang-orangan, barong, jepitan, ataupun yang hanya sekedar dikeringkan dan dipendam di dalam pasir. Beberapa di antaranya dilukis sederhana menggunakan cat. Harganya pun tak mahal, cuma Rp 5.000 per biji.
Harga kerajinan yang murah tak berarti bernilai rendah. Kerajinan berbahan dasar Mollusca sebenarnya memiliki nilai historis yang besar. Jika pernah membaca buku ataupun artikel tentang Conchology, Anda akan mengetahui bahwa kerajinan tersebut adalah bentuk kebudayaan maha tinggi yang berkembang di masyarakat pesisir. Orang-orang Hawaii di Amerika Serikat, Kepulauan Melanesia, atapun Maori di Selandia Baru mengembangkan kerajinan serupa. Mereka merangkai cangkang kerang-kerangan menjadi kalung, rok, ikat pinggang, hingga memahat dan melukisnya menjadi seni rupa maha dahsyat.
Apabila uang di dompet sedang mepet, pengunjung dapat mengkoleksi cangkang yang ada di pinggiran pantai. Benda kecil ini dapat menjadi hadiah menarik bila diproses lebih lanjut. Ambil beberapa buah cangkang yang masih utuh kemudian masukkan dalam kantong plastik. Sesampainya di rumah, belilah tembakau atau mint dan campurkan dengan alkohol 90%. Setelah direndam sehari semalam, ambil cangkang dan gosok perlahan. Langkah itu akan menghilangkan lapisan kapur pada cangkang sehingga yang tinggal hanya lapisan tengahnya saja (lapisan prismatik). Gosokan akan membuat warna cangkang lebih cemerlang.
Nah, sangat menarik bukan berwisata di tempat Sepanjang? Jadi, tunggu apa lagi? Anda tinggal melaju dengan sepeda motor atau menginjak pedal gas mobil Anda. Tak usah menggubris naik turunnya medan ataupun jalan bebatuan menuju pantai ini sebab keindahan alam dan budaya yang akan dinikmati jauh lebih dari pengorbanan Anda. Percayalah, semua akan terbayar dan Anda pun akan berkata seperti salah seorang turis asal Belanda yang ditemui YogYES, "Ini betul-betul si Kuta baru. Banyak pantai di sini dan Bali sudah sangat turistik, tapi di sini pantai tenang. Sangat menyenangkan."


 Naskah: Yunanto Wiji Utomo
Photo: R. Syah
Artistik: Sutrisno

PANTAI DRINI

PANTAI DRINI
Pantai yang Tenang dengan Pulau Karang

Drini 
Aroma laut mulai tercium saat YogYES menyusuri jalanan mulus di pinggiran Beautiful Gunungkidul, pertanda kami semakin dekat dengan pantai. Dua jam berkendara dari Jogja terbayar lunas ketika kami tiba di Pantai Drini. Matahari belum lagi garang, masih berbaik hati melukis langit biru, menjadikannya latar untuk hamparan pasir putih. Sementara sebuah pulau karang mengapung kesepian di tengah samudera.
Pantai Drini menjadi salah satu pantai istimewa di pesisir Beautiful Gunungkidul karena sebuah pulau kecil di tengahnya, membagi pantai menjadi dua bagian. Konon di pulau tersebut banyak ditumbuhi santigi (Pemphis acidula), atau masyarakat di sini biasa menyebutnya drini. Itulah kenapa pantai dan pulau ini diberi nama drini. Bila laut sedang surut, kita bisa pergi ke pulau. Tak perlu menjadi climber untuk memanjat karang, karena tangga beton rela dipijak demi mengantar kita ke atas. Dari sini, pandangan kita bisa menyisir seluruh Pantai Drini, melihat gunungan alang-alang atap gazebo hingga deretan perahu nelayan. Semua tampak mungil, seperti miniatur bikinan kurcaci. Kini, tak ada lagi pohon drini, yang ada hanyalah pandan laut (Pandanus tectorius) memenuhi setiap jengkal tanah, berebut hidup dengan rerumputan. Saat YogYES ke sana, ada seorang bapak tua asyik nembang Jawa sambil mencari rumput untuk pakan ternak. Terdengar seperti seorang penyanyi yang diiringi musik orkestra alam. Ah, betapa damainya...
Drini
Pulau ini juga sekaligus memisahkan sisi Timur dan Barat pantai menjadi dua karakter yang berbeda. Bagaikan manusia berkepribadian ganda, satu sisi tenang dan lembut, sementara sisi lainnya keras dan garang. Di Timur pantai, tebing-tebing berbaris gagah, berdiri angkuh seolah menantang penguasa laut. Dipadu dengan pulau karang, maka sebuah laguna yang elok pun terbentuk. Terjaga dari amukan ombak, menjadikannya tempat nyaman untuk mandi hangat air asin, bagaikan berada di bath tub raksasa, melemaskan otot yang lelah menyusuri pulau karang. Komposisi air berwarna biru kehijau-hijauan, dengan dinding dan pulau karang mengelilingi, serta beratap langit biru, ditambah pandangan bebas menuju lautan lepas, mengalahkan fasilitas spa dari salon manapun di muka bumi. Sambil menikmati pijatan air laut, akuarium alam yang mengoleksi beragam biota laut selalu menemani. Gerombolan Ikan jenis Goby Pasir, Jambrong, dan Sergeant Major tampak bermain petak umpet, berkejaran satu sama lain di sela karang, saling bersembunyi dari teman sepermainannya.
Di bagian tengah pantai, sejalur dengan arah menuju pulau, ada sesuatu yang menarik. Kumpulan tipis pasir hitam berdiameter sangat halus tanpa malu-malu menerobos dominasi pasir putih. Bila mata tak awas, niscaya bagian ini akan terlewat. Menurut penelitian, dahulu ada sungai bawah tanah bermuara di Pantai Drini. Alirannya membawa pasir hitam yang sekarang masih bisa dilihat.
Sisi Barat pantai punya pesona tak kalah eksotis; deretan perahu bercadik tertambat, beristirahat sejenak setelah semalaman bergelut dengan ombak laut Selatan. Satu dua nelayan terlihat menebar jala ke air, berharap ada ikan yang sudi mendatangi, menyerahkan diri untuk menyambung hidup keluarga nelayan. Ya, Pantai Drini juga merupakan kampung nelayan tradisional. Karakter ombak yang lebih kuat dan langsung menuju samudera tanpa karang menghalangi, menjadi tempat yang tepat bagi para nelayan untuk jalur berangkat dan pulang melaut.
Lelah berkeliling pantai, marilah beristirahat di gazebo-gazebo kayu beratap ilalang. Menikmati kesegaran air kelapa muda sebagai penghilang dahaga sembari menunggu ikan hasil tangkapan nelayan matang dibakar. Berekreasi ke Pantai Drini seolah datang ke ahli terapi. Memulihkan lelah di kaki, juga di hati.

Parangtritis, Pantai Paling Terkenal di Yogyakarta

Parangtritis, Pantai Paling Terkenal di Yogyakarta

Pantai Parangtritis terletak 27 km selatan Kota Jogja dan mudah dicapai dengan transportasi umum yang beroperasi hingga pk 17.00 maupun kendaraan pribadi. Sore menjelang matahari terbenam adalah saat terbaik untuk mengunjungi pantai paling terkenal di Yogyakarta ini. Namun bila Anda tiba lebih cepat, tak ada salahnya untuk naik ke Tebing Gembirawati di belakang pantai ini. Dari sana kita bisa melihat seluruh area Pantai Parangtritis, laut selatan, hingga ke batas cakrawala.
Pssst, YogYES akan memberitahu sebuah rahasia. Belum banyak orang tahu bahwa di sebelah timur tebing ini tersembunyi sebuah reruntuhan candi. Berbeda dengan candi lainnya yang terletak di daerah pegunungan, Candi Gembirawati hanya beberapa ratus meter dari bibir Pantai Parangtritis. Untuk menuju candi ini, kita bisa melewati jalan menanjak dekat Hotel Queen of the South lalu masuk ke jalan setapak ke arah barat sekitar 100 meter. Sayup-sayup gemuruh ombak laut selatan yang ganas bisa terdengar dari candi ini.
ParangtritisParangtritisPantai Parangtritis sangat lekat dengan legenda Ratu Kidul. Banyak orang Jawa percaya bahwa Pantai Parangtritis adalah gerbang kerajaan gaib Ratu Kidul yang menguasai laut selatan. Hotel Queen of the South adalah sebuah resort mewah yang diberi nama sesuai legenda ini. Sayangnya resort ini sekarang sudah jarang buka padahal dulu memiliki pemandangan yang sanggup membuat kita menahan nafa

Sunset yang Romantis di Parangtritis

Ketika matahari sudah condong ke barat dan cuaca cerah, tibalah saatnya untuk bersenang-senang. Meskipun pengunjung dilarang berenang, Pantai Parangtritis tidak kekurangan sarana untuk having fun. Di pinggir pantai ada persewaan ATV (All-terrain Vechile), tarifnya sekitar Rp. 50.000 - 100.000 per setengah jam. Masukkan persneling-nya lalu lepas kopling sambil menarik gas. Brrrrooom, motor segala medan beroda 4 ini akan melesat membawa Anda melintasi gundukan pasir pantai.
Baiklah, ATV mungkin hanya cocok untuk mereka yang berjiwa petualang. Pilihan lain adalah bendi. Menyusuri permukaan pasir yang mulus disapu ombak dengan kereta kuda beroda 2 ini tak kalah menyenangkan. Bendi akan membawa kita ke ujung timur Pantai Parangtritis tempat gugusan karang begitu indah sehingga sering dijadikan spot pemotretan foto pre-wedding. Senja yang remang-remang dan bayangan matahari berwarna keemasan di permukaan air semakin membangkitkan suasana romantis.
Pantai Parangtritis juga menawarkan kegembiraan bagi mereka yang berwisata bersama keluarga. Bermain layang-layang bersama si kecil juga tak kalah menyenangkan. Angin laut yang kencang sangat membantu membuat layang-layang terbang tinggi, bahkan bila Anda belum pernah bermain layang-layang sekalipun.
Masih enggan untuk pulang walau matahari sudah terbenam? Tak lama lagi beberapa penjual jagung bakar akan menggelar tikar di pinggir pantai, kita bisa nongkrong di sana hingga larut malam. Masih juga belum mau pulang? Jangan khawatir, di Pantai Parangtritis tersedia puluhan losmen dan penginapan dengan harga yang terjangkau.
Copyright © 2011 YogYES.COM
 

PANTAI POK TUNGGAL Jogja

Pok Tunggal 

PANTAI POK TUNGGAL
Surga Tersembunyi yang Menantang Nyali

"Ah, menuju ke mana perjalanan ini?" batinku ketika mobil yang membawaku dan calon writer YogYES lainnya mulai terantuk-antuk menyusuri jalan bebatuan di antara dua bukit karang. Kami bergerak pelan sepanjang jalan 2 kilometer yang sempit, berkelok-kelok dan agak terjal. Sekejap adrenalin berdesir ketika melewati tikungan dengan karang besar yang menjorok di atas kepala.
Lepas dari perjalanan yang mendebarkan, sebuah pemandangan cantik pun terbentang di depan mata. Hamparan pantai pasir putih dengan ombak biru yang menghempas seolah menjadi penawar lelah setelah menyusuri jalan sempit bebatuan tadi. Terlihat beberapa remaja yang asyik bermain ombak pantai sambil sesekali bergaya di depan kamera. Sebatang pohon Duras tumbuh rindang di bibir pantai dan menjadi ikon pantai ini. Pohon yang konon sulit tumbuh ini sangat dijaga keberadaannya oleh penduduk setempat, jadi jangan heran bila ada teguran jika memanjat pohon tersebut.
Pok Tunggal
Namun pesona yang sesungguhnya dari Pok Tunggal adalah barisan tebing karang yang berdiri gagah bagaikan benteng yang melindungi pantai ini dari dunia luar. Tebing-tebing yang tegak lurus seperti dinding karang setinggi 50-an meter ini sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai arena olahraga panjat tebing. Tentu saja butuh nyali dan keterampilan luar biasa untuk memanjat tebing ini karena hingga kini belum ada jalur pemanjatan (Sept 2012). Semoga tak lama lagi ada pemanjat yang menaklukkan tebing ini dan membuka jalurnya.
Di tebing-tebing karang pantai ini masih terdapat primata liar. Ketika YogYES berkunjung, terlihat kawanan monyet liar melompat dari balik tebing di sebelah timur. Anehnya di pantai ini juga terdapat mata air tawar, kemungkinan besar berasal dari aliran sungai bawah tanah khas daerah karst. Sumber air itulah yang memenuhi kebutuhan warung-warung makan dan kamar mandi umum hasil swadaya masyarakat setempat.
Menikmati keindahan Pantai Pok Tunggal takkan lengkap bila tidak meluangkan waktu sejenak untuk menunggu matahari tenggelam di balik cakrawala. Tadi sore kami bahkan bertemu dengan rombongan bule yang menggendong ransel besar, sepertinya mereka akan berkemah di pantai ini. Asyik juga bermalam di tenda sambil menikmati hembusan angin pantai serta deburan ombak setelah menikmati lembayung senja. Bila tidak membawa tenda, kita bisa menyewa tenda dome pada penduduk setempat. Namun bila memutuskan untuk pulang malam, Anda harus ekstra hati-hati. Jalan sempit dan berbatu itu sekali lagi menantang nyali karena belum dilengkapi lampu penerang sama sekali.
Pesona Pantai Pok Tunggal dengan hamparan pasir putih yang dikelilingi oleh dinding perbukitan merupakan lokasi yang asyik untuk dieksplorasi. Pantai Pok Tunggal yang terletak di antara Pantai Indrayanti dan Pantai Siung ini semakin mengukuhkan Gunungkidul sebagai gudangnya pantai-pantai cantik berpasir putih yang masih alami.

PANTAI JOGAN Jogja

Jogan JoganJogan

Peraduan Eksotik Air Terjun dan Laut di Selatan Yogyakarta

Senja ikut menyambut ketika YogYES tiba di Pantai Jogan. Diapit tebing-tebing tinggi khas pegunungan kapur, Pantai Jogan bak peraduan, tempat air sungai turun gunung menemui ombak yang pulang melaut. Dari puluhan pantai yang berserak di sepanjang 71 kilometer pesisir Gunungkidul, Pantai Jogan menempati posisi istimewa karena keberadaan air terjun yang langsung jatuh dari atas tebing ke bibir laut, mengingatkan pada McWay Beach Waterfall di California. Selama ini, tak banyak pelancong yang tahu tentang Pantai Jogan. Lokasinya yang persis berada di sebelah barat Pantai Siung sering terlupa oleh para pemanjat yang dipacu semangat memeluk moleknya tebing Siung.
Untuk mencapai Pantai Jogan, perlu waktu sekitar dua jam berkendara dari Jogja. Menyusuri jalanan aspal mulus, berkelok-kelok membelah perbukitan karst yang merupakan sisa lautan jutaan tahun silam. Bila kita sampai di Pos Retribusi Pantai Siung, artinya Pantai Jogan sudah dekat, karena sekitar 400 meter dari pos tersebut, akan terlihat papan kayu penunjuk arah menuju Jogan. Menggantikan aspal mulus, jalan setapak menjadi pemandu selanjutnya, mengantar Anda dengan didampingi dua sungai kecil di sisi kiri yang nantinya akan menyatu lalu menjelma menjadi air terjun. Sayang sekali, keelokannya hanya bisa disaksikan saat musim penghujan, sementara di musim kemarau debit air sangat kecil ditambah dengan aktivitas penyedotan airnya demi keperluan warga.

PANTAI INDRAYANTI

Indrayanti 

Pantai Bersih dengan Restoran Cafe

Matahari belum tinggi saat YogYES tiba di Pantai Indrayanti. Dua ekor siput laut bergerak pelan di sebuah ceruk karang, tak peduli dengan ombak yang menghempas. Segerombol remaja asyik bercengkerama sambil sesekali bergaya untuk diambil gambarnya. Di sebelah barat nampak 3 orang sedang berlarian mengejar ombak, sebagian lainnya bersantai di tengah gazebo sembari menikmati segarnya kelapa muda yang dihidangkan langsung bersama buahnya. Beberapa penginapan yang dikonsep back to nature berdiri dengan gagah di bawah bukit, sedangkan rumah panggung dan gubug yang menyerupai honai (rumah adat Papua) berdiri di dekat pantai. Jet ski kuning teronggok di sudut restoran.
Terletak di sebelah timur Pantai Sundak, pantai yang dibatasi bukit karang ini merupakan salah satu pantai yang menyajikan pemandangan berbeda dibandingkan pantai-pantai lain yang ada di Gunungkidul. Tidak hanya berhiaskan pasir putih, bukit karang, dan air biru jernih yang seolah memanggil-manggil wisatawan untuk menceburkan diri ke dalamnya, Pantai Indrayanti juga dilengkapi restoran dan cafe serta deretan penginapan yang akan memanjakan wisatawan. Beragam menu mulai dari hidangan laut hingga nasi goreng bisa di pesan di restoran yang menghadap ke pantai ini. Pada malam hari, gazebo-gazebo yang ada di bibir pantai akan terlihat cantik karena diterangi kerlip sinar lampu. Menikmati makan malam di cafe ini ditemani desau angin dan alunan debur ombak akan menjadi pengalaman romantis yang tak terlupa.

Kamis, 20 Maret 2014

Jokowi

Kedekatan calon presiden dari PDI Perjuangan Joko Widodo dengan ketua umum partainya, Megawati Soekarnoputri, disebut-sebut menyebabkan Jokowi tunduk kepada Megawati. Bagaimana tanggapan Jokowi soal itu?

"Saya ndak nanggapi yang seperti itu. Karena masyarakat sudah tidak bodoh, sudah pintar, bisa milah-milah yang benar," ujarnya di Balaikota Jakarta Pusat pada Selasa (18/3/2014) kemarin.

Jokowi merasa tidak perlu membuktikan bahwa dirinya bukanlah seperti yang ditudingkan sejumlah pihak. "Pembelaan-pembelaan, ndak usahlah," kilahnya.

Jokowi menganggap tudingan-tudingan semacam itu merupakan serangan politik. Di dunia politik dan alam demokrasi, Jokowi tak mempersoalkan adanya pernyataan semacam itu. Menurutnya, semua orang bebas memilih mana jalur yang bakal ditempuhnya.

Jokowi mengaku telah "kebal" dengan pernyataan semacam itu. Sebab, dia telah mengikuti empat kali pemilihan umum kepala daerah, dua kali di Surakarta dan dua kali di DKI Jakarta (putaran pertama dan putaran kedua pilkada).

"Saya ini sudah empat kali pilkada loh, jadi kalau cuma dicemooh seperti itu, diejek, sudah biasalah. Kembali, ini demokrasi," ujarnya.

Tudingan Jokowi menjadi "boneka" Megawati dilontarkan pengamat komunikasi politik UI Agung Suprio. Pernyataan itu didasarkan pada kepatuhan Jokowi ke Megawati, selama ini. Bahkan, kepatuhan Jokowi kepada Megawati dianggap berlebihan dibandingkan dengan kader lain, misalnya Rustriningsih atau Tri Rismaharini.

Ada dua hal, kata Agung, yang bisa dilakukan Jokowi agar tidak terus-menerus dianggap sebagai "boneka" Megawati. Pertama, Jokowi harus memiliki visi misi sebagai capres sehingga publik bisa mengontrolnya. Kedua, Jokowi juga harus berani menyebut nama calon menteri dari profesional yang tak terikat ke partai. 

Topik terkait "boneka-bonekaan" juga disinggung Ketua Dewan Penasihat Gerindra Prabowo Subianto. Meski tidak secara gamblang menyebutkan nama, Prabowo mengingatkan agar rakyat tak memilih presiden "boneka".

"Mereka ingin Indonesia dipimpin 'boneka', karena mereka ingin Indonesia miskin dan menjadi budak di negerinya sendiri," ujarnya.